Rabu, 20 Oktober 2010

Perayaan 17-Agustus-2010 di Sekolah

Seperti umumnya di sekolah lainnya, perayaan 17 Agustus pasti akan selalu dirayakan dengan acara-acara perlombaan untuk murid-murid, termasuk juga di TK Pangudi Luhur dimana Dhisa dan Dhimas sekolah. Dan untuk perayaan Proklamasi tahun ini, anak-anak TK PL diminta untuk memilih 1 dari sekian perlombaan yang diadakan pihak sekolah. Dhisa memilih untuk ikut lomba menyanyi lagu-lagu perjuangan, sedangkan Dhimas memilih untuk ikut peragaan busana anak-anak....wah....seru sekali. 


Persiapan matang disiapkan dari jauh-jauh hari, khususnya Nadhisa yang sudah mulai menghapalkan lagu pilihan yang akan dibawakan nanti, yaitu lagu Proklamasi. Pagi, siang, malam, Mama Sari terus membimbing Nadhisa untuk menyanyikan lagu pilihannya berulang-ulang agar hapal. Dan untuk Dhimas, gaya untuk peragaan busana langsung di pertunjukkan di depan kita semua. Lucu sekali melihat 2D bergaya di depan Kakung, Uti, Papa, Mama, dan oom-oomnya. Yang satu menyanyi di atas bangku, sedangkan yang satu lagi bergaya bak pragawan...hihihihi.... 

Di hari H, Dhimas telah siap dengan kostum-nya...yaitu dengan kaos dan celana panjang doreng, topi pet militer punya Kakung, slayer merah putih, dan senjata kayu. Gagah dan keren. Sedangkan Dhisa hanya menggunakan seragam saja. Setiba di sekolah, anak-anak berbaris di lapangan dan para Guru menyiapkan segala sesuatunya sebelum acara perlombaan di mulai. Peragaan busana dan lomba lari bendera dilakukan di lapangan, lomba nyanyi dilakukan di dalam ruang perpustakaan, sedangkan di masing-masing juga disiapkan sebagai arena lomba lainnya seperti lomba meniup perahu kertas dan lain-lain. 


Lucu sekali melihat anak-anak yang mengikuti peragaan busana. Yang laki-laki semuanya berpakaian ala TNI dan Polisi, sedangkan yang perempuan berpaikaian ala Suster atau Perawat. Setelah acara dimulai, mulailah Papa Yudhi dan Mama Sari berbagi tugas karena tidak mau sampai kehilangan momen. Dhisa kebetulan langsung mendapat kesempatan nomor 2 untuk lomba nyanyi, sehingga Papa Yudhi langsung menemani Dhisa di ruang perpustakaan. Seperti biasa, gaya aduhai Dhisa saat berlatih di rumah tidak terlihat sama sekali. Tapi itulah Dhisa, di rumah bergaya, di luar malu-malu kucing...hihihi. Walaupun demikian, Papa Yudhi tetap memberikan semangat supaya Dhisa tetap berani menyanyikan lagunya dengan suara lebih keras dan lantang. 


Selesai menemani Dhisa, giliran untuk menemani Dhimas saat peragaan busana. Seperti yang sudah dilatih di rumah, maka dengan langkah berani Dhimas langsung berjalan dari ujung panggung dengan senjata kayunya. Pada titik tertentu, Dhimas pun meneriakkan kata-kata "Merdeka!!! Merdeka!!"...luar biasa si Dhimas. Lucu juga melihat anak-anak berpakaian lengkap layaknya tentara, jadi ingat masa-masa kecil dulu waktu Papa Yudhi juga berpakaian seperti tentara. 

Setelah acara selesai, kini giliran anak-anak berkumpul untuk menunggu pembagian piala bagi para pemenang lomba. Dhisa dan Dhimas pun dengan antusias ikut berbaris bersama di lapangan dan berharap mereka berhasil menjadi juara. Ternyata baik Dhisa dan Dhimas tidak berhasil mendapatkan juara, sehingga di saat selesai pembagian piala, Dhimas yang memang sudah terbiasa dengan gaya di sekolah lamanya, Superkids, dimana setiap anak pasti mendapatkan hadiah walaupun sekecil apapun di tiap-tiap lomba...tidak kuat menahan emosi dan menangis...kasihan Dhimas.