Jumat, 12 Agustus 2016

3 minggu Bersama Axel

Dalam 3 minggu terakhir ini, keluarga kami mengalami pengalaman yang unik dan juga berkesan. Kenapa? karena selama 3 minggu tersebut Keluarga Pejaten mendapatkan anggota keluarga baru berupa seekor anjing berjenis Siberian Husky berumur sekitar 15 bulan. Kenapa bisa ada seekor anjing cantik di Pejaten dan kenapa hanya 3 minggu? Begini ceritanya...

3 minggu yang lalu secara tidak terduga anggota Keluarga Pejaten menyadari bahwa ada seekor anjing Siberian Husky dalam keadaan terikat tali kekang-nya di area parkir motor tamu Griya Patria. Hari itu adalah hari Jumat siang dimana Mama Sari, Dhimas dan Dhisa sudah melihat keberadaan anjing itu saat pulang sekolah. Karena dipikir itu milik salah seorang tamu griya (karena saat itu sedang banyak tamu penyewa) maka tidak ada yang bertanya. Jumat sore hingga malam hari, turun hujan cukup deras dan anjing tersebut masih berada di tempat yang sama, tenang, tidak mengonggong ataupun berisik. Hingga hari Sabtu pagi saat kita tiba di Pejaten, kami masih melihat anjing tersebut di lokasi yang sama dan sedang mendapatkan perhatian dari para pekerja Griya. Dan sampai saat itu, kita pun masih berpikiran bahwa mungkin anjing ini memang masih dibiarkan terikat oleh pemiliknya. 

Baru pada keesokan harinya, seluruh penghuni Pejaten sepakat menyatakan bahwa anjing keren ini berstatus 'abandoned' karena sudah tidak ada lagi tamu Griya Patria yang tinggal dan semua tamu dari hari Jumat dan Sabtu sebelumnya pun sudah diklarifikasi satu demi satu. Beberapa upaya sudah kita lakukan dengan meminta bantuan salah seorang saudara untuk menginformasikan ke sosmed perihal anjing ini, termasuk grup pecinta Siberian Husky. Hingga berselang beberapa hari tidak ada seorangpun yang mengklaim. Kita sempat mempertimbangkan untuk menyerahkan si anjing ke penampungan hewan, namun setelah ditimbang-timbang dengan seluruh anggota keluarga, akhirnya kita putuskan untuk merawat sendiri si anjing keren ini. 

Yang pertama dilakukan oleh kita adalah memberikan nama. Dhimas dan Kakung Tato sepakat untuk memberi nama sang anjing 'AXEL'. Nama yang keren dan cocok dengan perawakan si anjing. Axel adalah nama anjing keluarga kami saat dulu saya masih anak-anak. Seekor German Shepard. Jadi kalau si Husky menyandang nama Axel rasanya sudah pas dan cocok. Kemudian Axel kita bawa ke rumah sakit hewan Ragunan untuk diperiksa kesehatannya. Sekedar memastikan saja bahwa Axel tidak terkena rabies atau yang lainnya. Hasil pemeriksaan menyatakan kondisi Axel bagus dan sehat. Maka jadilah Axel anggota keluarga baru kami mulai saat itu. 

Awal pertama kali Axel masih terlihat canggung dan tidak berani. Namun, dia sangat tenang dan tidak pernah menyalak. Beberapa hari setelah sering kita ajak bermain baik di halaman kebun dan juga di dalam rumah, Axel mulai menjadi familiar dan akrab. Sangat jinak dan sangat tenang. Tidak seperti anjing-anjing yang tidak terlatih. Seakan-akan Axel pernah mendapatkan latihan saat masih kecil sehingga sekarang ini dia tidak merasa takut atau panik atau stress ketika berhadapan dengan lingkungan yang baru. 

Ringkas cerita, 3 minggu ini Axel sudah menjadi kawan dari anggota keluarga Pejaten dan juga karyawan Griya. Perilakunya yang tenang dan menyenangkan membuat para karyawan Griya tidak takut untuk mengajak Axel bermain ataupun jalan-jalan. 

Sampai akhirnya pada satu hari, ada seorang yang datang dan mengaku sebagai pemilik Axel. Pertama kali dia datang, kita tidak percaya dan mengacuhkan orang tersebut. Kita berpikir orang itu hanya berusaha mengaku setelah mendapat informasi dari sosmed. Namun saat dia datang yang kedua kali, tampaknya orang ini bersungguh-sungguh untuk meyakinkan kita bahwa Axel adalah anjing miliknya. Aneh...kenapa tiba-tiba sang pemilik datang dan berusaha mengklaim Axel yang dengan jelas-jelas sudah ditelantarkan selama 3 minggu?

Saat kita temui orang tersebut yang ternyata seorang mahasiswa semestar 5 di salah satu universitas terkemuka dan kita interogasi, dia mengatakan bahwa Axel adalah anjingnya yang belum lama dia beli namun kemudian dia 'pinjamkan' ke temannya. Menurut anak ini yang bernama Borokokok (nama samaran), saat dia ingin meminta balik Axel temannya selalu mengatakan bahwa Axel dalam keadaan baik. Namun karena temannya tersebut kuliah di luar kota, maka Borokokok hanya bisa percaya saja. Hingga akhirnya si teman itu memberitahu Borokokok bahwa Axel ditinggal di Griya, maka si Borokokok datang untuk mengambil si Axel. Wow!! cerita yang luar biasa sekali...! Jadi menurut Borokokok, dia 'dikerjain' temannya dan tidak sadar bahwa selama 3 minggu ini Axel status-nya adalah 'abandoned'. Kita tidak habis pikir, koq ada manusia yang begitu kejam kepada hewan cantik ini, meninggalkan begitu saja, dan tidak ada yang tahu apa yang dapat terjadi jika tidak ada yang peduli dengan Axel.

Saya lebih jauh mencari tau dengan cara menghubungi pemilik sebelumnya lewat iklan yang diklaim oleh Barokokok, saat dia pertama kali membeli Axel. Info yang saya peroleh ternyata benar bahwa si Barokokok inilah yang membeli Axel dari pemilik sebelumnya. Barokokok pun dapat menunjukan bukti bahwa dia membeli lewat iklan tersebut. Okey...dia bisa memverifikasi bahwa dia adalah pemilik sah Axel. Tapi karena sampai detik itu kami masih tidak percaya kenapa ada orang yang tega melakukan hal tadi, maka hari itu kita masih tidak mau menyerahkan Axel dan kita minta sang teman Borokokok untuk ikut datang ke Pejaten supaya bisa kita interogasi. 

Keesokan harinya mereka datang ke Pejaten dan ditemui oleh Kakung Tato. Sayang, saya tidak sempat bertemu untuk mendamprat anak itu. Dan hari itu adalah hari terakhir Axel bersama-sama dengan kami. Semua anggota keluarga Pejaten tampak cukup kehilangan Axel yang hingga detik terakhir sudah sangat akrab dengan kita semua. Bahkan saat Axel akan dibawa, Axel tampak berat hati untuk bergerak dan harus sedikit diseret untuk masuk ke dalam mobil. Sempat terlihat Axel melolong saat pergi meninggalkan Pejaten. Kita hanya berharap Axel dapat menyesuaikan diri kembali bersama pemilik sah-nya, dan semoga si Borkokok juga dapat merawat Axel dengan sebaik-baiknya. 

Demikianlah pengalaman singkat kami dengan Axel sang Siberian Husky. Walaupun hanya singkat namun pengalaman ini akan tetap melekat di hati kami semua. 
Selamat tinggal Axel...it's such a wonderful experience having with you among us for 3 weeks!