Tahun ini merupakan tahun yang cukup spesial bagi saya karena adanya beberapa kejadian yang bisa dibilang 'berkah' untuk Keluarga Kecapi. Dan di tahun ini juga adalah tahun dimana kita berdua merayakan Anniversary yang ke-10. 20 years of relationship, 10 years of marriage. Very..very..special bukan? Oleh karena itu dengan mengambil kesempatan yang kebetulan tersedia dari tempat kerja, yaitu training ke Milan, kota mode Italia, kesempatan ini juga sekaligus dipakai untuk mengajak istri tercinta berjalan-jalan sebagai hadiah HUT pernikahan.
Sebenarnya ini adalah kali ke-3 saya berkunjung ke Milan. Pertama di 2007 dan kedua di 2008. Tapi beda ceritanya antara pergi sendiri dan pegi berdua, karena kalau pergi berdua waktu yang dijalani bisa lebih dinikmati ketimbang pergi sendirian...apalagi untuk training. Kita berangkat hari Jumat, 12 Oktober 2012, 1 hari dari jadwal umum yang biasanya diatur oleh perusahaan untuk perjalanan dinas (berangkat hari Sabtu). Maksudnya supaya ada waktu 1 hari penuh untuk kita jalan-jalan berdua sambil menunjukan suasana kota Milan, sebelum saya menjalani training selama seminggu penuh. Nanti selama saya menjalani training, Sari akan jalan-jalan sendiri menggunakan tour yang sudah disiapkan sebelum kita berangkat ke Milan melalui internet booking.
Tidak lupa icip-icip Italian Gelato
Tidak lupa icip-icip Italian gelato |
Hari pertama (Sabtu, 13 Oktober 2012) kita menginap di rumah salah satu teman yang kebetulan ditugaskan di kota Milan, tempat Kantor Pusat Perusahaan tempat saya bekerja. Adalah pasangan suami istri Rowri Rachman dan Indah Widuri (Indie). Dan praktis selama hari Sabtu tersebut, kita berdua mengalami jetlag yang lumayan parah karena selama perjalanan dari Jakarta selama kurang lebih 17 jam kita tidak cukup tidur. Sehingga sejak kita sampai di rumah Rowry sekitar jam 12 siang, setelah ngobrol-ngobrol sejenak dengan yang punya rumah, kita langsung terkapar dan tidur hingga keesokan pagi-nya.
Hari Minggu keesokan harinya, barulah kita habiskan waktu untuk jalan-jalan di sekitar Piazza Duomo yang merupakan titik utama pusat keramaian kota Milan, serta tempat-tempat menarik lainnya di sekitar kota. Sore harinya setelah cukup puas mengajak Sari jalan-jalan di kota kemudian kita pamit untuk check in di hotel yang kebetulan berlokasi di pinggir kota Milan, San Donato Milanese, tempat kompleks kantor pusat berada. Praktis selama 1 minggu dari Senin hingga Jumat. Saya mendapat jatah menginap di Hotel Crown San Donato yang walaupun kondisi hotel-nya terbilang "biasa" saja jika dibandingkan hotel di Indonesia untuk kelas sejenis. Namun demikian, hotel ini memiliki fasilitas shuttle dari hotel menuju stasiun Metro (subway) dan juga lapangan udara Linate. Lumayan lah, tidak perlu jalan kaki dari hotel ke stasiun Metro yang cukup jauh juga (makan waktu sekitar 25 menit).
Kebab Turki, makanan idola sejak di Jerman dulu
Selama Senin hingga Jumat, praktis kegiatan saya hanya mengikuti training di Eni Corporate University (ECU) mulai jam 9 pagi hingga 5 sore. Cukup menarik training yang saya ikuti kali ini, karena selain materi-nya yang berkualitas, juga rekan-rekan peserta training yang berasal dari Nigeria, Congo, Italia, Tunisia, dan Algeria, mereka semua berasal dari praktisi di bidang-nya masing-masing sehingga pelaksanaan training nya sendiri tidak membosankan. Ditambah iklim di bulan Oktober yang merupakan transisi antara musim semi dan musim gugur, secara keseluruhan udaranya cukup nyaman. Tidak terlalu dingin sekali dan juga tidak terlalu panas.
Sementara saya sibuk dengan agenda training, Sari menikmati agendanya sendiri dengan jalan-jalan ke tempat-tempat menarik seperti ke pegunungan St. Moritz di Swiss, Florence dan Pisa, Cinque Terre, dan juga membeli beberapa barang titipan teman-teman di Jakarta. Khusus yang ke St. Moritz dan Cinque Terre, Sari menggunakan Day Tour yang berangkat jam 7 pagi dari kota Milan dan kembali sekitar jam 8 malam. Sementara perjalanan ke Florence dan Pisa, Sari ikut dengan Indie dan temannya yang kebetulan datang berkunjung, menggunakan kereta api. Berangkat jam 6.40 pagi dari stasiun Rogoredo dan tiba kembali di stasiun Milan Centrale sekitar jam 11 malam. Wah, rugi juga saya nggak bisa ikut menikmati keindahan alam St. Moritz dan Cinque Terre, tapi lumayan karena bisa menikmati lewat foto-foto yang diambil Sari selama perjalanan dan sudah diupload di Facebook-nya.
Foto-foto St. Moritz (Facebook link) |
Foto-foto Cinque Terre (Facebook link) |
Hari terakhir kami di Milan, Sabtu 20 Oktober 2012, kami gunakan sebaik-baiknya untuk mencari oleh-oleh dan titipan yang belum terbeli. Tapi di pagi harinya kami sempatkan waktu untuk mengunjungi kembali Duomo khususnya untuk naik ke bagian atap. Lumayan mahal harga tiket-nya, tetapi setelah naik ke atas atap Duomo harga tiket itu terasa tidak ada apa-apanya. Apa yang kita saksikan di atas sangat tidak bernilai dibandingkan harga tiket tadi. Tidak terbayangkan melihat detil-detil bangunan berupa batu-batu marmer yang dipahat dan dibentuk, dan disusun selama bertahun-tahun (bahkan puluhan tahun) untuk mendirikan sebuah Katedral seperti ini.
Kami berangkat pukul 22:20 malam dari bandara Malpensa menuju Jakarta, dan transit terlebih dulu di kota Dubai selama kurang lebih 4 jam. Sama dengan ketika kami berangkat dari Jakarta. Pergi seminggu rasanya masih kurang lama. Inginnya bisa memperpanjang waktu lagi supaya bisa mengunjungi beberapa kota lain di Eropa. Namun karena pekerjaan kantor yang tidak bisa lagi menunggu, niat tadi terpaksa harus ditunda. Mudah-mudahan kalau ada rejeki, tahun depan atau kapan waktu, rencana jalan-jalan ke Eropa bisa terwujud. Amin.....